TANJUNGPINANG – Pulau kecil penuh sejarah di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, siap tampil beda dan jadi magnet wisatawan! Pulau Penyengat kini sedang dipersiapkan menjadi kawasan wisata berbasis Kekayaan Intelektual (KI) yang mengangkat warisan budaya Melayu sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat setempat.
“Kami melihat Pulau Penyengat memiliki potensi besar untuk jadi pusat wisata berbasis KI yang menggabungkan sejarah, budaya, dan inovasi ekonomi,” ujar Bobby Briando, Kepala Bidang Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkumham Kepri.

Apa sih kekayaan intelektual yang dimaksud? Mulai dari karya sastra legendaris Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji, tradisi adat Melayu yang masih hidup, hingga kerajinan dan kuliner khas pulau yang eksotis ini. Semua itu kini akan dilindungi secara hukum dan dikembangkan agar memberi manfaat nyata bagi warga.
Baca juga: 5 Pantai di Batam yang Bikin Liburanmu Meledak Seru, Nomor 3 Pemandangannya Bikin Kamu Takjub!
Pulau Penyengat, yang hanya selemparan batu dari pusat Kota Tanjungpinang, memiliki sejarah penting sebagai pusat Kesultanan Riau-Lingga. Di sini juga berdiri Masjid Raya Sultan Riau yang terkenal unik karena dibangun dengan putih telur, serta makam-makam tokoh Melayu yang sakral.
Tak hanya pemerintah, Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri pun ikut turun tangan. Ketua LAM, Dato’ Wira Setia Laksana H. Raja Al Hafiz, menyatakan dukungan penuh untuk menjadikan pulau ini pusat wisata budaya dan ekonomi kreatif, sekaligus memperkuat identitas Melayu yang sudah melekat.
Meski luasnya hanya sekitar 2 km x 850 meter, Pulau Penyengat siap menjadi destinasi wisata modern dengan sentuhan tradisi yang kental. Dengan perlindungan KI dan dukungan lintas sektor, masa depan pariwisata dan ekonomi masyarakat setempat akan makin cerah.
Siap-siap, Pulau Penyengat akan jadi ikon baru wisata budaya di Indonesia yang wajib kamu kunjungi! (d)

