BATAM – Jembatan Barelang, salah satu infrastruktur spektakuler di Indonesia, dibangun pada era kepemimpinan B.J. Habibie sebagai Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Batam. Hingga saat ini, jembatan ini tetap menjadi ikon Batam dan destinasi wisata yang populer.
Jembatan Barelang terdiri dari enam jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dengan enam pulau lainnya: Pulau Tonton, Nipah, Setokok, Rempang, Galang, dan Galang Baru. Jembatan ini dibangun di atas laut, dan setiap jembatan memiliki konstruksi dan bentuk yang berbeda.
Mengapa desain jembatan ini begitu unik? Berdasarkan buku Mengungkap Fakta Pembangunan Batam Era BJ Habibie, perbedaan desain pada enam jembatan ini sengaja diterapkan untuk menjadikannya sebagai laboratorium lapangan bagi insinyur Indonesia.
Baca juga: Eksplorasi Batam dalam 24 Jam: Tempat-Tempat Wajib Kunjungi
Tujuannya adalah untuk menerapkan berbagai teknologi dan teknik konstruksi yang dipelajari, sehingga setiap jembatan menjadi contoh nyata dari berbagai metode teknik yang berbeda.
Secara keseluruhan, panjang enam jembatan ini mencapai 2.264 meter dengan jalan sepanjang 53,65 km. Semua desain, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan dilakukan oleh putra-putri Indonesia, dengan total biaya mencapai Rp 257 miliar.

Berikut rincian setiap jembatan:
1. Jembatan I Barelang:
Dikenal sebagai Jembatan Teungku Fisabilillah. Menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Tonton dengan tipe cable stayed. Pembangunan dimulai pada Oktober 1993 dan dirancang untuk mengembangkan Pulau Tonton sebagai kawasan pariwisata.
2. Jembatan II Barelang:
Jembatan Nara Singa II, dengan tipe Balance Cantilever Box Girder, menghubungkan Pulau Tonton dan Pulau Nipah. Pembangunan selesai pada 31 Mei 1997 dan Pulau Nipah direncanakan sebagai kawasan suaka alam.
Baca juga:Nikmati Liburan Seru di Kepri Coral Resort Batam: Dari Snorkeling hingga BBQ Party
3. Jembatan III Barelang:
Jembatan Raja Ali Haji, yang menghubungkan Pulau Nipah dan Pulau Setoko dengan tipe segmental concrete box girder. Selesai pada 31 Maret 1996. Namanya diambil untuk menghormati ulama terkenal dari Kerajaan Lingga.
4. Jembatan IV Barelang:
Disebut Jembatan Sultan Zainal Abidin. Jembatan ini menghubungkan Pulau Setoko dan Pulau Rempang dengan tipe Balance Cantilever. Pembangunan selesai pada 31 Mei 1997.
5. Jembatan V Barelang:
Jembatan Tuanku Tambusai, menghubungkan Pulau Rempang dan Pulau Galang. Merupakan jembatan busur pertama di Indonesia dengan konstruksi beton bertulang, selesai pada 25 Januari 1998.
Baca juga: Barokah Rental Mobil Batam: Solusi Transportasi Tepat untuk Wisata dan Bisnis
6. Jembatan VI Barelang:
Jembatan Raja Kecil, yang menghubungkan Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Selesai pada 15 November 1996, dan Pulau Galang Baru akan menjadi kawasan perdagangan dan cagar alam.
Jembatan Barelang bukan hanya menjadi simbol kebanggaan Indonesia, tetapi juga merupakan contoh keunggulan teknologi dan arsitektur.
Keindahan alam yang mengelilingi jembatan ini menambah pesona dan membuatnya menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang mengunjungi Batam.
Dengan desain yang unik dan konstruksi yang menakjubkan, Jembatan Barelang terus memukau dan menjadi jembatan simbolis yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Indonesia. (dr)