MELAKA -Museum Maritim Melaka, yang menjadi rumah bagi replika kapal megah Flor De La Mar, merupakan saksi bisu dari sejarah perdagangan Melaka dan kejayaan bangsa Portugis pada zaman Kesultanan Melayu Melaka.
Kapal ini, yang terlihat kecil dari luar, ternyata memiliki interior yang luas, dengan panjang 36 meter, lebar 8 meter, dan tinggi 34 meter.

Replika kapal Flor De La Mar dibuka untuk umum pada tahun 1994 sebagai penghormatan atas kapal yang konon tenggelam di lepas pantai Selat Melaka sambil membawa barang jarahan sebelum akhirnya tenggelam.
Baca juga: Melaka River Cruise: Wisata Sungai yang Menyuguhkan Keindahan Kota Melaka dari Perspesi Berbeda
Kapal ini dipimpin oleh Alfonso D’Alberquerque dalam misinya untuk menaklukkan Melaka dan membawa harta yang diperkirakan mencapai Rp 38 miliar.
Sayangnya, kapal tersebut tidak pernah sampai ke Portugal, dan bangkainya hingga kini belum ditemukan. Sebagai kapal layar termegah pada masanya, Flor De La Mar memiliki sejarah yang mendalam dalam pengaruh perdagangan dan politik di wilayah ini.
Disain Museum
Museum Maritim Melaka, memiliki desain yang mengingatkan pada Museum Monumen Kapal Selam di Surabaya. Menyajikan banyak artefak yang menceritakan pentingnya Melaka dalam sejarah perdagangan regional dan internasional.
Selain itu, museum ini juga menyuguhkan berbagai dokumen dari Kesultanan Melaka, Portugis, Belanda, dan Inggris. Ini menggambarkan betapa pentingnya Melaka sebagai pusat dominasi maritim.
Baca juga: Jewel Changi Airport Catatkan Rekor Pengunjung Tertinggi Sejak Dibuka pada 2019
Pengunjung akan disuguhi interior museum yang sangat terawat dan nyaman, dengan berbagai patung dan artefak dari pedagang dan navigator pada zaman dahulu.
Di dalam kapal, pengunjung bisa melihat koleksi barang-barang bersejarah, seperti porselen, sutra, dan rempah-rempah, yang dibawa oleh pedagang dari berbagai belahan dunia.
Tak hanya itu, Museum Maritim Melaka juga menampilkan bagian khusus yang menceritakan kisah tahanan di kapal Flor De La Mar, lengkap dengan replika para tahanannya yang cukup mengerikan.
Baca juga: Kampong Glam, Warisan Budaya Singapura yang Berdenyut dengan Seni dan Kuliner
Museum ini dilengkapi dengan pencahayaan halus, tangga spiral, dan ruangan bertingkat, yang menambah kesan mendalam saat menjelajahi setiap sudut kapal.
Bagi para pengunjung yang ingin menikmati pemandangan indah, dek kapal menawarkan panorama menakjubkan dari sungai Melaka yang mengalir. Setelah puas berkeliling, jangan lupa untuk membeli souvenir di toko kecil yang ada di dekat pintu keluar. Termasuk replika mini kapal Flor De La Mar sebagai kenang-kenangan.
Museum Maritim Melaka terletak sekitar 300 meter dari bangunan merah di tepi sungai Melaka. Dapat dicapai dengan berjalan kaki hanya dalam waktu sekitar 10 menit.
Museum ini buka setiap hari. Jam operasional dari 09.00 hingga 17.30 pada hari Senin hingga Jumat, dan hingga pukul 21.00 pada akhir pekan.
Jika anda tertarik untuk tour ke Melaka, anda bisa menghubungi Barokah Tour. (dr)