Turis Baru ke Singapura? Hindari 10 Kesalahan Ini Kalau Nggak Mau Dicap ‘Tak Sopan’ oleh Warga Lokal

Turis Baru ke Singapura? Hindari 10 Kesalahan Ini Kalau Nggak Mau Dicap ‘Tak Sopan’ oleh Warga Lokal

SINGAPURA – Negara kecil dengan aturan ketat ini kembali menjadi sorotan dunia setelah dinobatkan sebagai salah satu kota terbaik di dunia 2024 versi Condé Nast Traveler.

Di balik kebersihan dan ketertiban yang terkenal, Singapura ternyata punya sederet “aturan tak tertulis” yang menjadi pedoman warganya.

Mulai dari larangan membuang sampah sembarangan, tidak boleh merusak fasilitas umum, hingga kesalahpahaman soal larangan permen karet—yang sebenarnya bukan dilarang dikunyah, tapi dilarang dijual dan diimpor.

Aturan-aturan inilah yang membuat Singapura tertib, rapi, dan nyaman bagi hampir enam juta penduduk dari 95 kelompok etnis yang hidup berdampingan di sana.

Baca juga: 4 Destinasi Wisata Unik di Bintan untuk Libur Akhir Tahun 2025 — Nomor 3 Bikin Takjub Saat Malam Hari!

Namun, buat para wisatawan, ada kode etik sosial yang tak kalah penting untuk dipahami agar tak membuat warga lokal mengernyit.

Berikut sejumlah kebiasaan lokal yang sebaiknya kamu ketahui sebelum menjelajahi Negeri Singa:

1. Cuaca Panas, Tapi Bawa Jaket

Meski suhu Singapura rata-rata 32°C dengan kelembapan tinggi, sebagian besar tempat wisata seperti mal, Marina Bay Sands, hingga Gardens by the Bay memiliki pendingin udara super dingin. Jadi, jangan lupa bawa jaket tipis agar tidak kedinginan saat berpindah dari luar ke dalam ruangan.

2. Tertib di MRT

Lebih dari separuh warga Singapura menggunakan MRT (Mass Rapid Transit) setiap hari. Pastikan kamu ikut antre, tidak menyerobot, dan bergerak ke bagian tengah kereta agar penumpang lain bisa masuk. Jika duduk, berikan tempat untuk lansia. Gunakan earphone dan bicara pelan—karena ketenangan di dalam MRT adalah “hak bersama”.

3. Makan di Hawker Center Ada Aturannya

Turis Baru ke Singapura? Hindari 10 Kesalahan Ini Kalau Nggak Mau Dicap ‘Tak Sopan’ oleh Warga Lokal
Jika anda pergi makan di Hawker Centre, perhatikan tanda-tanda, apakah ada tisu di atas mejanya. (ilustrasi)

Ingin makan seperti warga lokal? Coba ke hawker center, pusat kuliner legendaris Singapura. Tapi hati-hati, di sini berlaku sistem “chope” alias memesan meja dengan tisu. Satu bungkus tisu berarti meja sudah dipesan. Jangan ambil tempat sembarangan kalau tak mau ditegur diam-diam lewat tatapan tajam!

Baca juga: 5 Kafe Unik dan Instagramable di Batam yang Wajib Kamu Coba! Nomor 3 Bikin Nostalgia ke Era 90-an!

4. Belajar Bahasa Kopi Lokal

Jangan bingung saat memesan kopi. Di Singapura, “kopi-o peng siew dai” berarti kopi hitam es dengan gula sedikit. Ada banyak kombinasi unik, dan para “auntie” atau “uncle” penjual kopi biasanya senang membantu wisatawan yang ingin mencoba gaya lokal.

5. Jangan Pakai Sepatu di Dalam Rumah

Kalau diundang ke rumah warga Singapura, lepaskan sepatu di luar. Ini bentuk kesopanan dan kebersihan. Kalau khawatir sepatumu hilang (meski jarang terjadi), boleh minta izin menaruhnya di dalam pintu.

6. Siapkan Tas Belanja Sendiri

Turis Baru ke Singapura? Hindari 10 Kesalahan Ini Kalau Nggak Mau Dicap ‘Tak Sopan’ oleh Warga Lokal
Jika belanja di pasar atau super market Singapura, pastikan anda bawa tas belanja sendiri (ilustrasi)

Sejak 2023, Singapura menerapkan aturan bayar untuk kantong plastik di supermarket. Jadi, bawalah tas belanja lipat sendiri (BYOB) untuk menghemat dan sekaligus mendukung program ramah lingkungan.

7. Ingat, Makanan Adalah Segalanya!

Warga Singapura bisa membahas makanan bahkan sebelum makanannya tiba! Jangan heran kalau sapaan mereka adalah “Sudah makan belum?” bukan “Apa kabar?”. Kalau ingin cepat akrab, tanyakan rekomendasi kuliner—mereka akan senang berbagi.

8. Coba Bicara “Singlish”

Campuran antara bahasa Inggris, Mandarin, Hokkien, dan Melayu ini adalah identitas budaya unik. Ucapkan “Can lah!” untuk menyetujui sesuatu, atau “Cannot meh?” untuk menggoda lawan bicara. Sedikit Singlish bisa bikin kamu cepat diterima oleh warga lokal!

9. Jelajahi Tempat Anti-Mainstream

Jangan hanya ke Merlion atau Orchard Road. Coba kunjungi Haw Par Villa, taman bertema mitologi Tionghoa yang penuh cerita mistik, atau Bougainvillea Park di timur, tempat warga lokal bersantai di tengah hamparan bunga berwarna merah muda cerah.

10. Unduh Aplikasi Wajib

Gunakan Google Maps untuk rute transportasi umum, dan Grab, Gojek, Tada, atau CDG Taxi untuk transportasi daring. Taksi tradisional kini kalah jumlah dengan kendaraan sewa, jadi aplikasi jadi penyelamat mobilitas di kota ini.

Dengan memahami aturan tak tertulis ini, kamu tak hanya akan menikmati liburan dengan lebih nyaman, tapi juga lebih diterima oleh warga lokal.

Karena di Singapura, ketaatan pada aturan bukan sekadar kewajiban—tapi bagian dari identitas nasional.

Jika anda membutuhkan paket liburan ke Singapura, segera hubungi Barokah Tour. (d)

Sumber: cntraveler

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *