Tanjungpinang, Kota Wisata Religi dengan Jejak Sejarah Islam, Kristen, dan Buddha

Tanjungpinang, Kota Wisata Religi dengan Jejak Sejarah Islam, Kristen, dan Buddha

TANJUNGPINANG – Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, semakin menegaskan diri sebagai destinasi unggulan wisata religi yang kaya akan sejarah, budaya, dan tradisi Melayu.

Dijuluki sebagai “Kota Gurindam,” Tanjungpinang dikenal dengan toleransi antar umat beragama yang tinggi. Terbukti dengan peringkat pertama nasional dalam Indeks Kerukunan Umat Beragama pada tahun 2022 dan 2023.

Pulau Bintan, yang mencakup Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, memiliki berbagai tempat ibadah bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Dari masjid megah, gereja tua, hingga pagoda megah, wisatawan dapat menikmati perjalanan spiritual sekaligus mempelajari kekayaan budaya yang ada.

Baca juga: 7 Makanan Khas Batam yang Wajib Dicoba di 2025

Berikut beberapa destinasi wisata religi unggulan di Tanjungpinang dan sekitarnya:

1. Masjid Raya Sultan Riau, Pulau Penyengat

Tanjungpinang, Kota Wisata Religi dengan Jejak Sejarah Islam, Kristen, dan Buddha
Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat (ist)

Terletak di Pulau Penyengat, Masjid Raya Sultan Riau merupakan ikon wisata religi dengan sejarah yang panjang.

Dibangun pada tahun 1803 sebagai mas kawin untuk Raja Hamidah Engku Putri, masjid ini memiliki keunikan bahan bangunan yang dicampur dengan putih telur, membuatnya tetap kokoh hingga kini.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menyimpan Al-Qur’an tulisan tangan berusia lebih dari satu abad.

Baca juga: Taman Wisata Lembah Pelangi Batam: Oase Alami di Tengah Hiruk-Pikuk Kota

2. Masjid Raya Nur Ilahi, Dompak

Masjid Raya Nur Ilahi terletak di Pulau Dompak, pusat pemerintahan Kepulauan Riau. Dengan arsitektur megah dan menara tinggi yang menjulang, masjid ini menjadi landmark penting di Tanjungpinang.

Dari sini, pengunjung dapat menikmati panorama Kota Tanjungpinang dan Jembatan Dompak yang menghubungkan pulau tersebut dengan daratan utama.

3. Gereja Ayam (GPIB Bethel Tanjungpinang)

GPIB Bethel, yang lebih dikenal sebagai Gereja Ayam, merupakan gereja tertua di Kepulauan Riau. Didirikan pada tahun 1883, gereja ini masih aktif digunakan untuk ibadah dan memiliki nilai sejarah tinggi karena peninggalan masa kolonial Belanda.

Keunikan gereja ini terletak pada patung ayam jago di puncaknya, yang menjadi asal-usul namanya di kalangan masyarakat setempat.

Baca juga: Mau Makan Soto Medan Enak di Kepri? Inilah Tempatnya

4. Gereja Katolik Hati Santa Maria Tak Bernoda

Berdiri sejak tahun 1939, gereja ini menjadi salah satu simbol kehadiran umat Katolik di Tanjungpinang. Dengan arsitektur klasik yang masih terawat, gereja ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah perkembangan agama Katolik di wilayah ini.

5. Pagoda Sata Sahasra Budha & Vihara Avalokitesvara Graha

Bagi umat Buddha, Pagoda Sata Sahasra Budha di kilometer 14 Tanjungpinang menjadi destinasi wisata religi yang mengagumkan. Pagoda ini memegang rekor MURI sebagai pagoda tertinggi dengan jumlah patung Buddha terbanyak di Indonesia.

Sementara itu, Vihara Avalokitesvara Graha di lokasi yang sama menjadi pusat ibadah dan meditasi bagi umat Buddha serta menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Selain sebagai kota wisata religi, Tanjungpinang juga menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan dengan spot-spot bersejarah dan budaya Melayu yang kental.

Jadi, bagi yang ingin mengunjungi destinasi wisata yang memadukan spiritualitas, sejarah, dan keindahan arsitektur, Tanjungpinang adalah pilihan yang tepat. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi Barokah Tour. (dr)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *