BATAM – Batam makin hijau dan menenangkan! Kawasan agrowisata yang membentang dari Marina hingga Seitemiang, Kecamatan Sekupang, kini bersiap naik kelas.
BP Batam tengah merancang perluasan kawasan ini dengan mengembangkan lahan eks pembangunan Masjid Mohammed bin Salman (MBS) menjadi pusat agrobisnis dan agrowisata terpadu yang modern dan produktif.
Bagi warga Batam yang rindu suasana kampung, kawasan ini sudah menjadi oase di tengah hiruk-pikuk kota.

Sepanjang Jalan Ahmad Dahlan, pengunjung disambut hamparan kebun jambu, sawah percontohan, kolam pemancingan, hingga penangkaran hewan.
Tidak hanya menjadi destinasi favorit keluarga, tempat ini juga dijadikan lokasi edukasi anak untuk mengenal dunia pertanian dan peternakan secara langsung.
“Kalau rindu suasana kampung, ke sini saja. Anak-anak juga bisa tahu bentuk sawah itu seperti apa,” ujar Nirmala, warga Batamcenter yang rutin berkunjung ke kebun jambu Marina setiap akhir pekan.
Baca juga: Mirip Maldives, Tapi di Batam! Ada Akuarium Bawah Laut & Penginapan Unik di Tengah Laut!
Namun bukan hanya wisata, kawasan ini juga menjadi sumber ekonomi masyarakat sekitar. Petani dan peternak di Marina dan Seitemiang sudah lama mengelola kebun, kolam ikan, hingga kandang sapi dan kambing.
Kini, keberadaan mereka mendapat angin segar seiring rencana BP Batam menjadikan lokasi ini sebagai zona agrobisnis resmi.
“Kami sangat mendukung kalau lahan ini dijadikan agrowisata dan agrobisnis. Karena kami memang sudah lama bertani di sini,” kata Hasim, petani lokal yang telah mengelola lahan di Seitemiang lebih dari 10 tahun.
Takut digusur? Tidak lagi! Amir, seorang peternak, menyambut rencana tersebut dengan antusias.
“Kalau sudah ditetapkan jadi kawasan agrobisnis, kami bisa beternak dan bertani dengan tenang. Ini kabar baik,” ujarnya lega.
Bakal Dikembangkan BP Batam
BP Batam memastikan kawasan ini tidak hanya akan dilindungi tapi juga dikembangkan. Rencananya, akan ada penambahan fasilitas seperti jalan akses, zona edukasi, hingga sistem zonasi terpadu yang memperkuat konsep ekowisata berkelanjutan. Hal ini dinilai mampu menambah warna baru dalam pariwisata Batam yang selama ini didominasi wisata belanja dan bahari.
Dengan sentuhan perencanaan yang matang, kawasan ini diharapkan mampu menjadi ikon wisata ramah lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.
“Kami ingin suasana alami ini tetap terjaga. Kalau dikelola dengan baik, ini bisa jadi kebanggaan Batam dan tempat belajar yang menyenangkan bagi anak-anak,” tutup Nirmala. (d)
Sumber: batampos

